Menjadikan Akitivitas Memasak Lebih Nyaman

Menggunakan alat pengisap asap (cooker hood) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah asap  di dapur. Saat ini tersedia cooker hood dengan desain yang menarik. Karenanya pilih yang paling sesuai dengan dapur anda. Proses memasak akan menimbulkan asap yang harus segera dialirkan. Tentu tak seorang pun betah berlama-lama disana bila asap memenuhi dapur. Asap yang dibiarkan mengalir di dapur akan mengganggu kesehatan dan juga menimbulkan bau tidak sedap. Membuat bukaan atau jendela lebar misalnya, efektif membuang asap atau aroma menyengat dari proses memasak sekaligus mengalirkan udara segar ke dalam dapur. Tapi, bagaimana bila ruangan tidak memungkinkan menciptakan sirkulasi yang seimbang? Bila itu yang terjadi, pengisap asap (cooker hood) adalah solusinya.

Sistem Daur Ulang Atau Buang

Saat ini beragam pengisap asap beredar di pasaran. Berdasarkan fungsinya hanya ada 2 tipe penghisap asap. Pertama, yang bisa mendaur ulang asap yang diisapnya. Asap dapur diisap, kemudian disaring dengan filter karbon aktif, yang berfungsi menyaring kotoran dan menhilangkan bau. Asap yang telah disaring dialirkan kembali ke ruangan melalui lubang-lubang udara yang telah disediakan.

Pengisap asap tipe daur ulang tersedia dalam dua model: built in hood dan slim hood. Keduanya mudah dipasang dan tidak butuh pipa pembuangan. Model built in dan slim cukup ditanam atau dipasang di bawah rak atau kabinet dapur. Built in hood dapat ditutup atau dibuka sementara slim hood tidak.

Kedua, pengisap asap chimney hood yang berbentuk cerobong. Pengisap asap tipe ini tidak memiliki filter karbon. Asap yang dihisap langsung dibuang ke luar rumah melalui pipa penyalur. Udara hasil saringan tidak dikembalikan lagi ke ruangan. Jadi, kualitas udara ruangan lebih terjaga. Jenis ini juga cocok untuk dapur yang menggunakan model pulau (island)

Memilih Daya Hisap

Daya hisap pada penghisap asap berbeda-beda. Built in hood dan slim hood berukuran lebar 60cm dan memiliki daya hisap 350 m3/jam, dan ukuran 90cm hingga 520 m3/jam. Daya hisap chimney hood lebih tinggi hingga 900 m3/jam. Seberapa kuat daya hisap pada pengisap asap yang anda butuhkan tergantung pada jenis masakan yang sering dibuat. Bila hanya menyajikan masakan ringan, cukup pengisap asap berdaya 250-350 m3/jam. Tapi, bagi yang gemar memasak, menggoreng atau merebus, bisa memasang pengasap berdaya di atas 350 m3 hingga 500 m3/jam. Bagi yang sangat sering memasak atau memiliki keluarga besar, sebaiknya pilih yang di atas 500 m3/jam. Pemilihan pengisap asap bisa juga ditentukan dari luasan dapur. Misalnya, dapur seluas 11 m2 dengan tinggi sekitar 2,5m cukup pengisap asap berdaya (11x2,5)x10=275 m3/jam.

Pasang Dengan Benar

Ukuran pengisap asap umumnya sama dengan ukuran kompor: 60, 70, 80, dan 90cm. Pilih pengisap asap yang ukurannya sama dengan atau lebih besar dibanding kompor. Ukuran yang lebih kecil tidak akan bekerja maksimal. Jarak penempatan pengisap asap minimal 60cm dan maksimal 70cm dari permukaan kompor. Untuk chimney hood pastikan pipa pembuangan tidak terlalu panjang atau berliku-liku agar pembuangan asap menuju plafon bekerja maksimal. Sedangkan untuk built in hood dan slim hood, pastikan lubang-lubang udaranya selalu bersih, tidak tertutup kotoran.

Rawat Agar Bekerja Maksimal

Apapun tipenya pengisap asap harus dibersihkan secara teratur agar tetap indah dan berfungsi secara maksimal. “Badan”-nya bisa dibersihkan dengan sabun dan air hangat, setelah itu langsung dikeringkan dengan lap bersih. Hal yang sama juga dilakukan pada filternya. Filter metal direndam di dalam air selama satu jam sembari dibersihkan dengan sikat halus. Sedangkan filter akrilik direndam dengan air sabun hangat, jangan disikat atau diperas. Keringkan sebelum dipasang kembali. Perawatan filter dilakukan setiap dua minggu. Sementara filter karbon harus diganti dengan yang baru setelah setahun pemakaian atau bila filter tidak mampu menyerap asap atau bau-bauan.


Untuk melihat jenis kitchen set dengan cooker hood yang lain klik disini